Mengembangkan
dan Mengomunikasikan Strategi Postioning ( Pemosisian )
Semua strategi
pemasaran dibuat berdasarkan STP-segmentasi, penentuan sasaran ( targeting ),
dan postioning.
Postioning
adalah
tindakan perancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat
khusus dalam pikiran pasar sasaran. Tujuannya adalah menempatkan merek dalam
pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat potensial bagi perusahaan.
Hasil postioning adalah
terciptanya dengan sukses suatu proposisi nilai yang terfokus pada pelanggan,
satu alan kuat mengapa pasar sasaran harus membeli produk bersangkutan.
Kerangka Referensi
Kompetitif
Satu titik awal dalam
mendefinisikan kerangka referensi yang kompetitif untuk suatu positioning merek
adalah menentukan keanggotaan kategori (category membership )-produk atau
kesimpulan produk dengan mana suatu merek bersaing dan yang berfungsi sebagai
penganti dekat.
Sacara khusus,
memutuskan untuk membidik jenis konsumen tertentu dapat mendefinisikan sifat
persaingan,karena perusahaan tertentu telah memutuskan untuk membidik segmen
itu dimasa lalu ( atau berencana di lakukannya di masa depan ), atau karena
konsumen dalam segmen itu mungkin sudah melihat produk atau merek tertentu
dalam keputusan pembelian mereka.
Titik Perbedaan ( POD )
dan Titik Paritas ( POP )
Setelah pemasar
menentukan keranga referensi kompetitif untuk positioning dengan mendefinisikan
pasar sasaran pelanggan dan sifat persaingan, mereka dapat mendefinisikan
asosiasi titik- perbedaan dan asosiasi titik- paritas yang tepat.
TITIK PERBEDAAN titik
Perbedaan ( Point –of- Diference, POD ) adalah atribut atau manfaat yang secara
kuat diasosiasikan konsumen dengan suatu merek, dinilai positif, dan diyakini
tidak dapat ditemukan kesamaannya kepada merek pesaing. Asosiasi-asosiasi yang
membentuk titik perbedaan bisa berdasarkan hampir pada semua jenis atribut atau
manfaat. Misalnya Apple ( desain ), Nike ( kinerja ), dan Lexus ( kualitas
).menciptakan asosiasi yang kuat, menguntungkan, dan unik merupakan suatu
tantangan yang riil, tetapi penting ditinjau dari positioning merek kompetitif.
TITIK PARITAS Titik paritas
( point-of-parity POP ) sebaliknya adalah asosiasi-asosiasi yang tidak meski
unik untuk merek tetapi dapat memiliki bersama dengan merek lain. Jenis
asosiasi ini mempunyai dua bentuk dasar :
- Titik
paratis Kategori adalah asosiasi-asosiasi yang dipandang esensial oleh
konsumen untuk suatu penawaran yang sah dan kredibel dalam kategori produk
atau jasa tertentu. Titik paritas kategori dapat berubah sepanjang waktu
akibat kemajuan teknologi, perkembangan hukum, atau tren konsumen, tetapi
merek adalah “ harga yang harus dibayar “ untuk memainkan permainan
pemasaran.
- Titik
paritas Kompetitif adalah asosiasi yang dirancang untuk menegasikan titik
perbedaan pesaing. Jika, dimata konsumen, merek dapat mencapai “ titik
impas “ di are-are dimana pesaing berusaha menemukan keunggulan dan
mencapai keunggulan di area lain, merek itu seharusnya berada dalam posisi
kompetitif yang kuat- dan mungkin tidak terkalahkan.
PERBANDINGAN
TITIK PARITAS DAN TITIK PERBEDAAN Agar penawaran dapat mencapai titik paritas (
POP ) pada atribut atau manfaat tertentu, harus ada cukup banyak konsumen yang
menyakini bahwa merek itu “ cukup baik “ pada dimensi itu. Ada zona atau
kisaran toleransi atau penerimaan dengalah perusahaan konsultasi terkemuka,
titik paritas.
Menetaokan
Keanggotaan Kategori
Pengalaman
sasaran menyadari bahwa Maybelline adalah merek kosmetik terkemuka, Cheeries
adalah merek sereal terkemuka, Accenture adalah perusahaan konsultasi terkemuka
dan seterusnya. Mungkin situasi yang paling jelas adalah peluncuran produk-produk
baru, terutama ketika identifikasi kategori itu sendiri itu tidak jelas.
Ada
juga situasi dimana konsumen mengetahui keanggotaan kategori merek, tetapi
mungkin tidak yakin bahwa merek itu merupakan anggota sah kategori tersebut.
Misalnya, konsumen mungkin menyadari bahwa Hedwlett-packard memproduksi kamera
digital, tetapi mereka mungkin tidak pasti apakah kamera Hewlett-packard berada
pada kelas yang sama dengan Sony, Olympus, Kodak, dan Nikon. Dalam hal ini , HP
mungkin perlu memperkuat keanggotaan kategori.
Pendekatan
umum terhadap postioning adalah memberi konsumen tentang keanggotaan merek
sebelum menyatakan titik perbedaan.
POSITIONING
TUMPANG TINDIH kadang-kadang, perusahaan akan mencoba menumpuk dua kerangka
referensi. Meskipun postioning tumpang tindih sering kali menarik sebagai
sarana menyatukan tujuan konsumen yang berpotensi konflik dan dan menciptakan
solusi “ terbaik untuk kedua pihak “ postioning ini juga mengandung masalah
estra.
MENGKOMUNIKASIKAN
KEANGGOTAAN KATEGORI Ada tiga cara utama untuk mengekspresikan keanggotaan
kategori dari suatu merek :
1.
Mengumumkan manfaat kategori- Untuk
menyakinkan konsumen kembali bahwa merek akan menghantarkan alasan dasar bagi
penggunaan kategori, pemasar sering kali menggunakan manfaat untuk mengumumkan
keanggotaan kategori.
2.
Membandingkan dengan contoh- Merek
terkenal dan penting dalam sebuah kategori juga dapat membantu merek
menspesifikasikan keanggotaan kategorinya.
3.
Bergantung pada penggambar produk-
Penggambar produk yang mengikuti nama merek sering kali menjadi sarana singkat
untuk mengekspresikan asal-usul kategori.
Memilih
POP dan POD
Titik
paritas digerakan oleh kebutuhan keanggotaan kategori ( untuk menciptakan
kategori POP ) dan kebutuhan menghilangkan POD pesaing ( untuk menciptakan POP kompetitif
). Selain perbedaan, dua pertimbangan penting lainnya dalam memilih titik
perbedaan adalah bahwa konsumen menginginkan POD dan dalam perusahaan mempunyai
kapabilitas untuk menghantarkannya. Ada tiga kriteria yang dapat menilai
kemampuan untuk diinginkan dan kemampuan untuk menghantarkan. Pemasar harus
memutuskan pada tingkat apa pemasar akan menetapkan titik perbedaan merek. Pada
tingkat terendah, ada atribut merek, pada tingkat berikutnya manfaat merek dan
pada tingkat atas ada nilai merek. Ketiga atribut saat ini bisa menjadi kurang
diinginkan sepanjang waktu.
Menciptakan
POP ( Titik Paritas ) dan POD ( Titik perbedaan )
Salah
satu kesulitan umum dalam menciptakan positioning merek yang kuat dan
kompetitif adalah banyak bahwa banyak atribut atau manfaat yang membentuk titk
paritas dan titk perbedaan berkorelasi negative. Misalnya, mungkin sulit untuk
memposisikan merek sebagai merek yang “ murah “ dan pada saat yang sama
menyatakan bahwa merek itu mempunyai “ kualitas tertinggi “. Sayangnya, konsumen
umumnya ingin memaksimalkan baik atribut maupun manfaat yang berkorelasi
negative. Pendekatan terbaik jelas adalah mengembangkan produk atau jasa yang
bekerja dengan baik pada kedua dimensi tersebut.
Strategi Diferensiasi
Untuk
menghindari jebakan komoditas, pemasar harus mulai dengan keyakinan bahwa Anda
dapat mendiferensiasikan segala sesuatu.
Keunggulan kompetitif ( competitive
advantage ) adalah kemampuan perusahaan untuk bekerja dalam satu atau lebih
cara yang tidak dapat atau tiadak akan disamai oleh pesaing. Kelebihan yang dapat mengangkat adalah
kelebihan yang dapat digunakan perusahaan sebagai papan lontar untuk keunggulan
baru, seperti Microsoft yang mengangkat system operasinya ke Microsoft Office
dan kemudian keaplikasi jaringan. Keunggulam kompetitif sebagai keunggulan pelanggan. Misalnya, jika
perusahaan mengirimkannya lebih cepat dibandingkan pesaingnya, kecepatan itu
tidak akan menjadi keunggulan pelanggan jika pelanggan tidak menghargai
kacepatan itu.
§ Diferensiasi Personel
Perusahaan
bisa memperkajakan karyawan yang lebih terlatih.
§ Diferensiasi saluran
Perusahaan
dapat merancang cakupan, keahlian, dan kinerja saluran distribusi mereka secara
lebih efektif dan efesien.
§ Diferensiasi Citra ( image )
Perusahaan
dapat mengukir citra yang kuat dan menarik.
Strategi Pemasaran sesuai Silkus
Hidup Produk
Positioning
dan strategi diferensiasi perusahaan harus berubah seiring dengan berubahnya
produk, pasar, dan pesaing berubah sepanjang silkus hidup produk ( product Life
Cycle, PLC ). Dengan mengatakan bahwa sebuah produk mempunyai sebuah siklus
hidup, kita berarti mengatakan tentang empat hal berikut :
1.
Produk mempunyai usia yang terbatas
2.
Penjualan produk melalui tahap-tahap
berbeda, setiap tahap mempunyai tantangan, peluang, dan masalah yang berbada
bagi penjual
3.
Laba naik dan turun pada berbagai tahap
silkus hidup produk
4.
Produk memerlukan strategi pemasaran,
keuangan, manufaktur, pembelian, dan sumber daya manusia yang berbeda dalam
setiap tahap silkus hidup
Silkus
HIdup Produk
Sebagian
besar kurva silkus hidup produk digambarkan berbentuk bel. Kurva ini umumnya
dibagi dalam 4 tahap :
1.
Pengenalan- Periode pertumbuhan
penjualan lambat ketika produk dikenalkan dipasar. Tidak ada laba karena
pengeluaran yang besar untuk pengenalan produk.
2.
Pertumbuhan-Periode penerimaan pasar
yang cepat dan peningkatan laba yang substansial
3.
Kedewasaan- Penurunan pertumbuhan
penjualan karena produk telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensial.
Laba stabil atau turun karena persaingan meningkat
4.
Penurunan- Penjualan memperlihatkan
penurunan dan laba terkikis. Kita dapat menggunakan konsep PLC untuk
menganalisis kategori produk ( minuman keras), bentuk produk ( minuman keras
putih ), produk ( vodkal ), atau merek ( smirnoff ).
Ada
tiga pola umum yaitu :
a.
Pola pertumbuhan-penurunan-kedewasaan
yang
sering menjadi karakteristik dari peralatan dapur kecil seperti pegaduk yang di
pegang tangan dan pembuat roti.
b.
Pola silkus-daur ulang
sring
menggambarkan penjualan obat baru.
c.
Pola tumpukan karang
Disini
penjualan melalui sederetan silkus hidup berdasarkan penemuan karakteristik,
penggunaan atau penguna produk baru.
Silkus
Hidup Gaya, Mode, dann Fad
Kita harus membedakan
tiga kategori khusus silkus hidup produk-gaya, mode dan fad.
Ø Gaya
adalah ekspresi dasar dan berbeda yang muncul dalam bidang usaha manusia.gaya
muncul dibidng perumahaan ( colonial, perternakan, Cape Cod); pakaian ( formal,
santai , funky ); dan seni ( realis, surealis, abstrak ). Gaya dapat bertahan
selam beberapa genarasi dan menjadi tren yang datang dan pergi.
Ø Panjang
silkus mode sulit diperkirakan. Salah satu sudut pandang adalah bahwa mode
berakhir karena merepresentasikan kompromi pembelian, dan konsumen mulai
mencari atribut yang hilang.
Ø Fad
adalah mode yang cepat dilihat masyarakat diadopsi dengan antusiasme besar,
cepat mencapai puncak, dan menurun dengan cepat. Silkus penerimaan mereka
pendek, dan cenderung hanya menarik pengikut terbatas yang mencari kesenangan
atau ingin membedakan diri mereka sendiri dari orang lain. Fad gagal bertahan
karena bias anya fad tidak memuaskan kebutuhan yang kuat.
Strategi
Pemasaran :Tahap Pengenalan dan Keunggulan Pelopor
Karena
diperlukan waktu untuk menghasilkan produk baru, mengatasi masalah teknis,
mengisi saluran penyalur, dan mendapatkan penerimaan konsumen, pertumbuhan
penjualan cenderung lambat dalam tahap pengenalan. Laba negative atau rendah,
dan pengeluaran promosi mencapai rasio tertinggi terhadap penjualan karena
kebutuhan untuk
1.
Memberi tahu konsumen potensial
2.
Mendorong percobaan produk
3.
Mengamankan distribusi di gerai eceran
Strategi Pemasaran :
Tahap Pertumbuhan
Tahap pertumbuhan
ditandai dengan peningkatan pesat dalam
penjualan. Pengadopsi awal penyukai produk,dan konsumen selanjutnya mulai
membelinaya.pesaing baru masuk tertarik oleh peluang. Mereka mempeerkenalkan
fitur produk baru dan memperluas distribusi.
Selama tahap
pertumbuhan, perusahan mengunakan beberapa strategi untuk mempertahankan
pertumbuhan pasar yang pesat :
§ Perusahaan
memperbaiki kualitas produk dan menambah fitur produk baru serta memperbaiki
gaya
§ Perusahaan
menambah model baru dan produk petarung / flanker ( misalnya, produk dengan
ukuran, rasa dan hal lain yang berbeda
yang melindungi produk utama )
§ Perusahaan
memasuki segmen pasar baru
§ Perusahaan
meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi baru
§ Perusahaan
beralih dari iklan kesadaran produk keiklan preferensi produk
§ Perusahaan
menurunkan harga untuk menarik lapisan pembeli berikutnya yang sensitive
terhadap harga
Strategi ekspansi pasar
ini memperkuat posisi kompetitif perusahaan. Perhatikan bagaimana yahoo!
Mendorong pertumbuhan
Strategi Pemasaran :
Tahap kedewasaan
Pda titik tertentu,
tingkat pertumbuhan penjualan akan melambbat, dan produk akan memasuki tahap
kedewasaan relative. Tahap ini biasanya lebih lama dari pada tahap-tahap
sebelumnya dan memberikan tantangan besar bagi manajemen pemasaran. Sebagian
besar produk berada dalam tahap kedewasaan dalam siklus hidup.
0 komentar:
Posting Komentar